Pakar UNAIR Jelaskan Kondisi Speech Delay pada Anak beserta Tips Pencegahannya

    Pakar UNAIR Jelaskan Kondisi Speech Delay pada Anak beserta Tips Pencegahannya

    SURABAYA - Belajar berbicara menjadi salah satu fase penting dalam proses tumbuh kembang anak. Perkembangan ini dimulai pada usia 3 bulan di mana anak bereaksi terhadap ekspresi orang di sekitarnya. Namun demikian, terdapat kasus di mana seorang anak kesulitan untuk menyampaikan apa yang diinginkannya dalam bentuk lisan walaupun sudah menginjak usia hampir 2 tahun. Kondisi inilah yang disebut dengan keterlambatan bicara atau speech delay.

    Mengenai hal itu, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Dr Dewi Retno Suminar MSi Psikolog mengatakan, speech delay adalah kondisi keterlambatan bicara dilihat dari waktu perkembangan yang seharusnya. Menurutnya, ciri-ciri speech delay dapat dilihat ketika anak pada saat perkembangannya sudah mampu berbicara namun anak tersebut belum mampu melakukannya.

    “Bisa juga bisa berbicara namun kata-katanya tidak dapat dimengerti atau sulit dipahami, ” paparnya pada Minggu (3/4/2022).

    Penyebab Speech Delay

    Mengenai penyebab, Dr Dewi mengatakan bahwa kondisi speech delay dapat dideteksi dari dua aspek yakni aspek klinis dan aspek pengasuhan. “Aspek klinis dimulai dari anak dalam kandungan sampai awal kelahiran. Misalnya, adanya gangguan selama kehamilan, kelahiran prematur, mengalami kejang atau berat badan lahir bayi kurang, dan lain-lain, ” ungkapnya.

    Kondisi-kondisi klinis itu, lanjut Dr Dewi, dapat menyebabkan anak tidak dapat tumbuh optimal dan menyerang area bicara dalam otak. Dalam kasus tersebut, akan ada kemungkinan diikuti dengan gangguan perkembangan lainnya seperti autisme, retardasi mental, dan ADHD.

    Tidak hanya itu, Dr Dewi juga menegaskan bahwa pada aspek pengasuhan dapat saja terjadi karena kurangnya stimulasi bicara selama proses pengasuhan. Terkadang, orang tua atau pengasuh cenderung memberikan gadget atau membiarkan anak menonton televisi sendirian agar si anak tetap diam.

    “Dalam kondisi ini, bahasa ekspresif anak menjadi lambat karena anak paham bahasa namun tidak mampu mengekspresikan bahasa melalui berbicara, ” tegas Dr Dewi.

    Deteksi Dini Kondisi Speech Delay

    Dr Dewi juga menjelaskan  bahwa kondisi speech delay pada anak dapat dideteksi sejak dini. Menurutnya, ketika bayi lahir prematur dan berat badan bayi kurang, maka orang tua harus ekstra dalam memberikan stimulasi awal bagi anak.

    “Demikian juga ketika dalam proses perkembangannya anak tidak menunjukan reaksi dengan ekspresi orang tua saat mengajaknya berbicara di usia 3 bulan, ” ujar Dr Dewi.

    Lanjut Dr Dewi, deteksi dini sebaiknya memang dilakukan oleh orang tua. Pasalnya, merekalah yang tahu betul keseharian anak-anaknya. Kemudian, ketika mengetahui adanya perkembangan yang tidak seharusnya, orang tua dapat mengkonsulkan hal ke psikolog atau dokter.

    Cara Mencegah Speech Delay pada Anak

    Pada akhir, Dr Dewi juga menjelaskan cara mencegah speech delay. Ia mengatakan terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua agar anak terhindar dari kondisi speech delay. Salah satunya adalah dengan menjaga kondisi kandungan selama fase kehamilan agar jangan sampai sang ibu stres selama mengandung serta memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi.

    “Berikan simulasi selama tumbuh kembang anak khususnya pada fase awal. Ajak anak berbicara walau belum merespon bicara. Ingat mengajari anak mengenai bagaimana mengeluarkan suara akan membantu anak untuk menirukan suara, ” pungkasnya. (*)

    SURABAYA
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Danrem 082/CPYJ Pimpin Laporan Korps Kenaikan...

    Artikel Berikutnya

    KAI Daop VII Madiun Bersama Komunitas Rail...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Koramil 0824/14 Panti Karya Bakti TNI,  Penghijauan dan Pembersihan Kali, Semarak Hari Juang Kartika Ke 79
    Jadi Jujugan Wisatawan saat Libur Nataru, Wamenpar Tinjau Kesiapan Bandara Banyuwangi
    Kelompok Staf Ahli Pangdam V/Brw,  Tinjau Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis Wilayah Kodim 0824/Jember
    Disperpusip Sosialisasikan Aplikasi Arsip Keluarga di Kampus UNIDA Gontor
    Polda Jatim Terjunkan 532 Personel Amankan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Pilkada Tingkat Provinsi
    Amankan Kunjungan Kerja Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin beserta Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin ke Pasuruan, Danrem 083/Bdj Ucapkan Terimakasih Kepada Pasukan Pam VVIP Atas Dedikasinya
    Respon Cepat Polda Jatim Tangani Konten Medsos Diduga Bernuansa Asusila dan Sara
    Sertu Andri, Babinsa Desa Puncu hadiri Musrenbangdes susun rencana kerja Pemerintah TA.2023
    Disperpusip Sosialisasikan Aplikasi Arsip Keluarga di Kampus UNIDA Gontor
    Polda Jatim Terjunkan 532 Personel Amankan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Pilkada Tingkat Provinsi
    Polda Jatim Tetapkan Tersangka 4 Kades di Bojonegoro Diduga Korupsi Dana BKK
    Amankan Kunjungan Kerja Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin beserta Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin ke Pasuruan, Danrem 083/Bdj Ucapkan Terimakasih Kepada Pasukan Pam VVIP Atas Dedikasinya
    Pangdam V/Brawijaya Bersama Gubernur Jawa Timur Resmikan Rutilahu dan Jamban Keluarga di Kab. Ngawi
    Kolaborasi Polda Jatim bersama Da'i Kamtibmas Ciptakan Situasi Kamtibmas yang Aman dan Kondusif
    Optimalkan Pengamanan WWF di Bali, Polda Jatim Pantau Sejumlah Pelabuhan dan Puluhan CCTV
    Polda Jatim Peringati Isra Mi'raj Tanamkan Moral dan Wujudkan Polri Presisi
    Olahraga Bersama, Yonarhanud 8/MBC Perkuat Kebersamaan Antar Institusi
    Peresmian Rumah RJ SMA-SMK dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Malang-Batu

    Ikuti Kami