SURABAYA – Dua mahasiswa Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR Ayu Sabila Fitriannisa dan Anisah Firdaus Rahmawati berhasil menyabet juara 1 Nutrition Indonesian Competition (Nutricom) kategori Dietetic Contest. Lomba itu diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jember pada Sabtu (20/8/2022).
Mereka berhasil membuat pemecahan kasus gizi klinik sesuai dengan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) hanya dalam kurun waktu 8 jam. Lantaran Ayu Sabila mengatakan yang semestinya waktu untuk menyelesaikan penugasan jenis itu umumnya berminggu-minggu. Selama lomba berlangsung, tim UNAIR mendapat tantangan menyelesaikan kasus penyakit gagal jantung kongestif/ Congestive Heart Failure (CHF), kelainan saluran napas atau Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) dan beberapa penyakit degeneratif lainnya. Mulai dari menyusun menu pola diet makan yang benar untuk masing-masing diagnosis hingga menentukan status gizi pasien.
Selain membuat laporan pemecahan kasus gizi klinik, tim UNAIR juga mampu menjawab pertanyaan dari juri dengan sangat komprehensif. Meski Ayu Sabila mengaku persiapannya kurang dari satu minggu dan tidak menyangka mendapat juara satu.
“Kami hanya review materi kuliah, baca textbook, cari info terbaru dari referensi yang relevan dengan tema lombanya. Tapi karena ini lomba dietetik yang notabene adalah ilmu praktikal dan akumulasi ilmu dari semua mata kuliah semester 1 hingga semester 6. Alhamdulillah masih melekat di memori, jadi lebih ke mempersiapkan mental sih, sebab kami tidak bisa menduga kasus penyakit apa yang tersaji hehe, ” papar mahasiswa gizi itu.
Baca juga:
Anak Petani Madiun Bisa Menjadi Kasal
|
Bagi mereka berdua hal yang sangat menantang yaitu harus mampu menyusun menu seimbang dari segi makronutrien dan mikronutrien. Disamping ajang kontes, tim unair juga turut mengimplementasi SDGs poin ke-3 Good Health and Well-Being. Pasalnya lomba tersebut juga mengasah kompetensi mahasiswa gizi dalam menciptakan masyarakat yang sehat.
Anisah menambahkan motif mengikuti kompetisi ini sebab dirinya ingin mengukur apakah cukup mampu dan benar-benar paham terkait penyelesaian Nutrition Care Process (NCP) dari berbagai penyakit. Ia juga memaknainya sebagai bentuk simulasi sebelum magang di rumah sakit. “Jadi overall, kita pengen menantang diri sendiri dan itung-itung pemanasan sebelum magang Rumah Sakit semester ini, ” ungkapnya.
Penulis: Viradyah Lulut Santosa
Editor: Khefti Al Mawalia